Penegakkan Dianosis dan Penatalaksanaan PPOK di Fasilitas Tingkat Pertama


01 Jan 2017 - 31 Mar 2017

Pendahuluan
Penyakit Paru Obstruktif Kronik ( PPOK)  merupakan salah satu kelompok penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat Indonesia. 
Hal ini disebabkan oleh meningkatkan usia harapan hidup dan semakin tingginya pajanan faktor risiko. Usia harapan hidup di Indonesia meningkat dari 68,6 tahun di 2004 menjadi 70,8 tahun di 2015. Pada tahun 2035 diperkirakan meningkat lagi menjadi 72,2 tahun. Sedangkan mengenai faktor risiko, salah satunya adalah meningkatnya jumlah perokok. Prevalensi perokok dari 27% pada 1995 menjadi 36,3% di tahun 2013. Lebih memprihatinkan lagi adalah kebiasaan buruk merokok meningkat 3 kali lipat pada generasi muda, yaitu remaja usia 16-19 tahun.  dari 7,1% pada tahun 1995 menjadi 20,5% pada tahun 2014 (Kemenkes rI,2016). 
Faktor risiko lain penyebab meningkatkan kasus PPOK adalah pencemaran udara di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015, tingkat polusi udara di Indonesia berada pada peringkat ke-8 paling mematikan, dengan rata-rata kematian sebesar 50.000 jiwa. 
Hal ini jauh lebih ‘baik’ dari tiongkok dengan total rata-rata 1,3 juta jiwa setiap tahun nya. Di Indonesia, hal ini diper be rat dengan kasus kebakaran hutan yang memperburuk kualitas udara di beberapa kota yang terdapat dengan asap kebakaran hutan.
World Health Organization (WHO) melaporkan terdapat 600 juta orang menderita PPOK di dunia dengan 65 juta orang menderita PPOK derajat sedang hingga berat. Pada tahun 2002, PPOK adalah penyebab utama kematian  kelima di dunia dan diperkirakan menjadi penyebab utama ketiga
kemat ian di seluruh dunia tahun 2030. Lebih dari 3 juta orang meninggal karena PPOK pada tahun 2005, yang setara dengan 5% dari semua kematian secara global (WHO, 2015). Menurut data riset Kesehatan Dasar (riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2013, pada tahun 2007 angka kematian akibat PPOK menduduki peringkat ke-6 dari 10 penyebab kematian di Indonesia dan prevalensi PPOK rata-rata sebesar 3,7%.