Tanggap Herpes Genital: Kenali Penyakitnya, Waspadai Penularannya!

Tanggal : 12 Jul 2019 14:59 Wib



Jakarta, 16 Mei 2019 lalu Klinik Pramudia mengadakan seminar tentang penyakit Herpes Genital di bebek bengil resto yang berada di bilang an Jl. H. Agus Salim no.132, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, dihadiri oleh beberapa media dan tamu undangan. Dalam seminar tersebut hadir dua orang pembicara, diantaranya adalah Dr. dr. Wresti Indriati, SpKK(K),M.Epid selaku pembicara presentasi dan dr.Anthony Handoko,SpKK,FINSDV selaku pembicara presentasi II dan merupakan owner klinik pramudia.Seminar yang bertemakan Tanggap Herpes Genital: Kenali Penyakitnya, Waspadai Penularannya!. Dilansir dalam data WHO pada tahun 2014 tercatat bahwa 417 juta orang di dunia mengidap penyakit infeksi virus herpes genital‐1. Minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang apa itu sebenar nya herpes genital‐1 dan herpes genital‐2, bagaimana penyebarannya, dan bagaimana cara pencegah an serta mengobatinya. dalam seminar “tanggap herpesgenital: kenali penyakitnya, waspadai penularannya!“ 
Dr. dr. wresti indriatmi, spKK(K), M.Epid selaku pembicara dalam seminar tersebut memaparkan tentan g definisi herpes genital yang merupakan penyakit menular seksual. Infeksi herpes generalis adalah infeksi generalis yang di sebabkan oleh Virus Herpes Simpleks (VHS). Ada dua macam tipe VHS yang dapat menyebabkan herpe s genital yaitu VHS tipe 1 dan VHS tipe 2. VHS tipe 1 yaitu sering melakukan hubungan kelainan seks (seks oral). VHS tipe 2 adalah sering melalukan hubungan seks secara normal.
VHS tersebut ditularkan melalui kontak kulit dengan seseorang yang terlebih dahulu mengidap virus. Tidak ada istilah untuk untuk penyembuhan herpes, sekali seseorang tertular virus VHS, maka virus VHS ini akan tetap ada dalam syaraf di daerah yang terinfeksi dan suatu saat dapat teraktivasi saat daya tahan tubuh orang tersebut dalam keadaan kurang sehat. VHS sangat mudah menular ketika ada lepuhan atau sores,beliau juga menyebutkan beberapa ciri atau gejala herpesgenita l diantaranya yaitu: 
1. Merasa tidak sehat seperti mengalami flu,keluar lepuhan lepuhan kecil, pecah dan menjadi sores
2. Timbul koreng yang akan sembuh seketika 1 ‐ 2 Minggu tanpa  sebab.
3. Pada penderita wanita biasanya lepuhan timbul di sekitar vagina, serviks,uretra atau diantara vagin a dan dubur.
4. Pada penderita pria lepuhan timbul di penis, kulit ujung bahkan di dalam uretra. Sangat sakit saat buang air seni, terlihat kemerahan kecil,kulit pecah-pecah di sekitar kemaluan.
5. Ada juga yang tidak menyadari tertular karna tidak ada nya luka
Di kesempatan yang sama dr. Anthony Handoko,spKK,FINDV,CEO klinik pramudia selaku pembicara dalam seminar tersebut juga menjelaskan, Herpes genital tidak hanya menyerang fisik tapi juga psikis. Penderita bisa menjadi malu, minder, tidak percaya diri bahkan juga dapat mempengaruhi hubungan antar pasangan. Masyarakat diharapakan mulai mengenali dan mencegah penyebaran virus herpes ini, sebagai contoh tidak sering ganti pasangan (dalam hal hubungan
konta k seksual) dan menjaga kebersih an di area vital alat kelamin. Jika sudah mulai mengalami gejala VHS segera di konsultasikan ke dokter untuk diobati segera. Jangan malu untuk berkonsul bahwa anda (pengidap) sedang terjangkit VHS Di kesempatan yang sama dr. Anthony Handoko,spKK,FINDV,CEO klinik pramudita selaku pembicara dalam seminar tersebut juga menjelaskan, Herpes genital tidak hanya menyerang fisik tapi juga psikis. Penderita bisa menjadi malu, minder, tidak percaya diri bahkan juga dapat mempengaruhi hubungan antar pasangan. Masyarakat diharapakan mulai mengenali dan mencegah penyebaran virus herpes ini, sebagai contoh tidak sering ganti pasangan (dalam hal hubungan kontak seksual) dan menjaga kebersih an di area vital alat kelamin. Jika sudah mulai mengalami gejala VHS segera di konsultasikan ke dokter untuk diobati segera. Jangan malu untuk berkonsul bahwa anda (pengida p) sedang terjangkit VHS pencega han nya, namun karena masih ada aktifitas gesekan antar kulit seseorang yang berkontak seksual.
Seiring dengan berjalannya waktu herpes genital ini akan menjadi hal kambuhan. Herpes genital sangat mungkin terjadi ketika sistem pertahanan tubuh lemah seperti kelelahan,stres,haid atau terjadi tanpa sebab yang jelas. Suami atau istri dengan pasangan yang pernah terinfeksi herpes genitalis perlu melakukan proteksi individual dengan cara menggunakan dua macam alat perintang, yaitu spermicidal foam (busa pembasmi sperma) dan kondom. Spermicidal foam mampu mematikan virus, sedang kan kondom berfungsi untuk menghambat atau mengurangi masuknya virus. Yang paling dikhawatirkan ada lah penularan ibu yang mengidap HSV kepada bayi yang dikandung/dilahirkannya. Bila penularan (transmisi) terjadi pada trimester I kehamilan, hal itu cenderung mengaibatkan abortus. Sedangkan pada trimester II bisa terjadi kelahiran prematur. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita herpes genitalis dapat menderita kelainan yang sangat beragam, mulai dari hepatitis, ensefalitis bahkan bisa lahir dalam keadaan mati.
Selain pencegahan terhadap penularan serta menghindari faktor pencetus bagi penderita, yang perlu juga diperhatikan adalah kondisi kejiwaan bagi penderita herpes genitalisini. Anggapan bahwa herpes adalah penyakit kotor, tidak dapat disembuhkan, menular dengan muda h, dll. Membuat orang yang terjangkit tersebut akan malu dan takut melakukan pemeriksaan dan berobat. Padahal apabila pengobatan dilakukan sedini mungkin, maka penyakit ini lebih bisa dikendalikan.
Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan herpes genital secara tuntas. Obatobatan yang umum digunakan seperti Acyclovir, Valcyclovir, dan Famcyclovir hanya dapat menurun kan tingkat kekambuhan dan kemun culan gejala. “Pengobatan episodik dilakukan setiap kali gejala keluar. Jika berkali kali, diberikan obat supresi yang diminum setiap hari dalam waktu satu tahun,”. Saat ini, tengah dikembangkan vaksin untuk mengatasi infeksi HSV. Meski demikian, vaksin tersebut hanya dapat melindungi individu yang sama sekali belum pernah kontak dengan nvirus HSV.
 

Post Terkait

FIK UI Rancang Strategi untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 10:16 | 1499 View

Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang dipimpin oleh Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep menggagas sebuah program sebagai upaya promotif dan preventif untuk memutus rantai…

Selengkapnya

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 10:06 | 1676 View

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik yaitu Ruang Apotek Simulasi, Laboratorium Nanoteknologi, Laboratorium Paragon Innovation Semisolid Center, dan Ruang Multimedia. Komite Etik Penelitian Kedokteran gigi…

Selengkapnya

Fakultas Farmasi UI Resmikan Laboratorium dan Ruang Apotek Simulasi

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 10:00 | 2219 View

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik yaitu Ruang Apotek Simulasi, Laboratorium Nanoteknologi, Laboratorium Paragon Innovation Semisolid Center, dan Ruang Multimedia. Peresmian dilakukan oleh Rektor UI…

Selengkapnya

Deteksi Dini Saraf Penciuman, Cegah Kerusakan Otak !

Tanggal Publikasi: 02 Sep 2019 09:43 | 2313 View

Pada Oktober 2018 lalu, dilaksanakan Soft Opening Paviliun Bonaventura yang diadakan didaerah Jakarta Utara dan sekitarnya. Dipersembahkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang lebih lengkap dengan tetap mengedepankan azas pendidikan,…

Selengkapnya

“Sentuhan Cinta“

Tanggal Publikasi: 13 Aug 2019 10:51 | 1347 View

Sukses Mendapatkan Dukungan Lebih dari 145.000 para Ibu di Indonesia untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan dan Kesejahteraan Bayi Indonesia.

Selengkapnya