Kebiasaan Makan Ini Sangat Meningkatkan Risiko Stroke

Tanggal : 30 Aug 2018 13:50 Wib


          Sayangnya, studi terbaru menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi daging merah dengan stroke. Risiko ini berlaku untuk wanita dan pria, tetapi risiko lebih buruk terdapat pada pria yang gemar mengonsumsi daging merah ini. Menurut sebuah studi dari University of Wurzburg di Jerman, pria yang mengonsumsi sekitar 3,3 ons daging merah setiap hari memiliki risiko 62% lebih tinggi mengalami stroke iskemik yang mengancam jiwa dari pada mereka yang menkonsumsi sekitar 1,7 ons saja. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke otak tersumbat oleh kelebihan protein, membentuk gumpalan dan menghilangkan oksigen dan nutrisi lainnya dari otak.
     Mengonsumsi protein dari sumber daging merah meningkatkan risiko seseorang mengalami penyumbatan ini. Sedangkan protein dari unggas, makanan laut, atau sumber nabati seperti kacang tanah, dan kacang-kacangan tidak meningkatkan risiko penyumbatan. Untuk menilai hubungan antara protein dan risiko stroke, peneliti menganalisis data asupan protein diet dan kuesioner frekuensi makanan yang dilaporkan sendiri oleh subjek yang tidak menunjukkan factor risiko umum untuk stroke seperti diabetes atau penyakit jantung. Studi dimulai pada tahun 1987 dan subjek diikuti hingga tahun 2011 untuk melihat berapa banyak dari mereka menderita stroke. Selama rentang 23 tahun tersebut, sebanyak 699 kasus stroke dilaporkan di antara
11.601 subjek. 
     Untuk melihat apakah konsumsi protein terkait denga n risiko stroke, para peneliti membandingkan subjek yang mengonsumsi rata‐rata protein terendah sehari yaitu 1,7ons, dengan subjek yang mengonsumsi protein tertinggi yaitu 3,3 ons terhadap kejadian stroke. Peneliti menemukan bahwa risiko stroke 41% lebih tinggi untuk pria dan wanita yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar. Untuk bentuk stroke yang paling umumya itu stroke iskemik (47%). Dibandingkan wanita, risiko pria 62% lebih tinggi.
Namun, “karnivora” tidak perlu khawatir, karena studi tersebut tidak meneliti faktor lain yang mungkin ikut memengaruhi kejadian stroke selama masa studi. Peneliti menyimpul kan bahwa seseorang tetap bias mengonsumsi daging merah sebagai asupan diet mereka tetapi dalam jumlah sedang dan harus mampu membatasi jumlahnya. (Redaksi) 

Post Terkait

Peran Keluarga dalam Peningkatan Gizi Keluarga

Tanggal Publikasi: 10 Jul 2020 18:06 | 2569 View

Keluarga?, ketika bertanya mengenai keluarga pasti akan terpikir sosok ayah, ibu, adik atau kakak. Keluarga yang sehat dan kompak merupakan dambaan dari orang-orang yang akan berkeluarga dan sudah berkeluarga. Banyak…

Selengkapnya

Anak Sehat untuk Kemajuan Bangsa

Tanggal Publikasi: 02 Sep 2019 09:45 | 1958 View

Setiap tanggal 23 Juli, di Indonesia selalu memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Anak merupakan penerus bangsa,anak yang sehat dan cerdas merupakan asset bagi bangsa ini. Selain itu anak merupakan potensi…

Selengkapnya

Perlukah Buah dan Sayur Dikonsumsi Setiap Hari?

Tanggal Publikasi: 13 Aug 2019 10:54 | 1977 View

Dietary Guidelines for Americans 2010 merekomendasikan bahwa setengah dari makanan kita harus berasal dari buah -buahan dan sayuran. Myplate.gov juga mendukung bahwa setengah piring makan kita harus berisi buah dan…

Selengkapnya

Cegah Demensia Sejak Dini

Tanggal Publikasi: 12 Jul 2019 14:55 | 1943 View

Demensia sendiri merupakan penurunan daya fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat, perilaku dan emosi seseorang. Biasanya Demensia terjadi pada usia lebih dari 55 tahun

Selengkapnya

Kendalikan Penyakit yang Tidak Bisa Disembuhkan

Tanggal Publikasi: 13 Jun 2019 08:31 | 2525 View

​Beberapa penyakit dikategorikan tidak bisa sembuh alias menetap di sepanjang hidup kita. Contohnya adalah asma dan lupus. Keduanya tidak mengenal istilah sembuh, tetapi hanya ada remisi. Remisi artinya hilangnya penyakit…

Selengkapnya