EVLA Workshop: Meningkatkan Kompetensi & Update Penanganan Penyakit Varises di Indonesia
Tanggal : 21 Aug 2018 10:43 Wib
“Varises ini sesuatu yang simpel, namun kita pahami ini sebagai fenomena gunung es. Oleh karena itu, peserta workshop diharapkan dapat lebih memahami masalah varises dan apa yang terhubung dengan varises,” tegas dr. Edi.
Materi pertama disampaikan Prof. Dr. med. Puruhito, Sp.B, Sp.BTKV, FIHA bertema Varicose Vein Disease: The Fundamental Knowledge. “Kunci varises itu ada refluks. Jadi refluks yang harus diobati. Namun refluks tidak sekedar refluks. Apakah dengan menutup refluks selesai masalahnya? Tidak, karena proses terus berlangsung, karena usia,” jelas Prof. Puruhito.
Menurut Prof. Puruhito, ada perbedaan antara vena perforator dan komunikans. Perforator adalah antara dua sistem vena, superfisial dan deep vein. Sedangkan komunikans antar vena dengan vena yang lain. Sesama superfisial ya komunikans. Tapi menembus dua sistem itu perforator. Clinical grade varises dibedakan antara mild, fair, tiredness, severe, dan painfull. Untuk klasifikasinya ada truncal, reticular, capillary (telangiectasia), dan spider nevi. Basic treatment bisa dengan dua hal, yaitu ablation of saphenous vein reflux dan cosmetic treatment of capillary varicose/ spider nevi.
“Ablasi dilakukan sesuai dengan prinsip ligasi dan striping vena, yakni menutup Great Saphenous Vein (GSV), proksimal dan striping, ligasi dan stripping Small Sapheous Vein (SSV), re-ablation, laser ablation, cyro-ablation, kateter dengan skleroterapi, dan babcock. Sementara perawatan non surgey dengan foam sclerotherapy, direct injection sclerotherapy. Bisa juga dengan non invasive, yaitu medical/ vasoaktive substances dan kompresi stoking. Dan, perlu pertimbangkan mengenai pengetahuan anatomi vena dalam mendeteksi penyakit vena, khususnya varises,” jelas Prof. Puruhito.
Materi selanjutnya dibawakan oleh Course Director, dr. Niko Azhari Hidayat, Sp.BTKV (K) FIHA., dengan tema Varicose Vein Surgical Techniques. “Operasi vena dapat dilakukan dengan ambulatory phlebectomy, vein ligation dan vein stripping. Adapula operasi minimal invasive, yaitu dengan Endovenous Radio Frequency Ablation (EVRFA) dan Endovenous Laser Ablation (EVLA),” ungkap dr. Niko.
Pada workshop kali ini, dr. Niko menekankan kelebihan dari EVLA yang menggunakan energi laser untuk mengablasi vena superficial yang tidak kompeten dengan anestesi local tumescent, yaitu Less Pain, Excellent Side-Effect Profile, Minimal Invasive, Outpatient Settings, dan No Scar. “Keunggulan EVLA adalah Less Pain artinya hanya 95% pasien mengeluh mild pain dan Excellent Side-Effect Profile dengan angka kesuksesan 90 hingga 100%. Adapun Minimal Invasive dengan one puncture one hole, Outpatient Settings dengan waktu pengerjaan 1 jam, anastesi lokal, dan waktu hospitalisasi yang singkat. Keunggulan lainnya adalah No Scar, karena hanya memerlukan lubang sebesar 2-5 mm,” jelas dr. Niko.
Materi ketiga disampaikan dr. Prasetyo Edi, Sp.BTKV, FIHA dengan tema Compression Stocking for Varicose Vein: Benefits & Uses. Penggunaan stoking kompresi diperlukan untuk mendukung sirkulasi peredaran darah dan mencegah berbagai masalah, seperti insufiensi vena kronis, spider veins, dan varises. Tekanan dari stoking kompresi mendorong pergelangan dan kaki. “Artinya vena akan bekerja baik dan peredaran darah ke jantung bekerja tanpa gangguan,” urai dr. Edi. Untuk pemakaian, disarankan saat pagi ketika kaki belum digunakan sehingga katup vena berada di posisi yang tepat untuk membantu sirkulasi peredaran darah. Untuk ukuran, tersedia sesuai kondisi dan tingkat keparahan. Ukuran 30-40mmHg merupakan kompresi kuat untuk yang parah, pembengkakan, limpedema, dan DVT. Ukuran 20-30mmHg digunakan sebagai kompresi moderat untuk mencegah pembekuan darah dan pereda sakit pada varises, ukuran 15-20mmHg merupakan kompresi ringan dan 8-15mmHG untuk kompresi yang sangat ringan.
Workshop EVLA merupakan salah satu dari serangkaian workshop VASKULAR yang diinisiasi oleh Vascular Indonesia (www.vascularindonesia.com) – HBTKVI (Perhimpunan Dokter Bedah Toraks Kardiak & Vaskular Indonesia) dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dokter bedah dalam penanganan penyakit vena, khususnya varises. Selain di MABI, workshop juga diselenggarakan saat P2B2 PABI XV dan Konas PABI V di Palembang 31 Maret – 04 April 2018. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui berbagai social media (@varisesindonesia), website: www.varisesindonesia.id maupun aplikasi kesehatan yang tersedia di App Store dan Google Play. Demi kelanjutan peningkatan kompetensi khususnya bagi sejawat dokter (GP) yang menjadi lini terdepan penanganan pasien, Varises Indonesia membuka kesempatan untuk Pelatihan berkelanjutan dalam kegiatan pelayanan pemeriksaan dasar penyakit Varises dapat menghubungi Contact Person: Arif, Amd.Kep : 081513206627 (Whatsapp).
Post Terkait
FIK UI Rancang Strategi untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah
Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) yang dipimpin oleh Dr. Hanny Handiyani, S.Kp., M.Kep menggagas sebuah program sebagai upaya promotif dan preventif untuk memutus rantai…
SelengkapnyaFakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik yaitu Ruang Apotek Simulasi, Laboratorium Nanoteknologi, Laboratorium Paragon Innovation Semisolid Center, dan Ruang Multimedia. Komite Etik Penelitian Kedokteran gigi…
SelengkapnyaFakultas Farmasi UI Resmikan Laboratorium dan Ruang Apotek Simulasi
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik yaitu Ruang Apotek Simulasi, Laboratorium Nanoteknologi, Laboratorium Paragon Innovation Semisolid Center, dan Ruang Multimedia. Peresmian dilakukan oleh Rektor UI…
SelengkapnyaDeteksi Dini Saraf Penciuman, Cegah Kerusakan Otak !
Pada Oktober 2018 lalu, dilaksanakan Soft Opening Paviliun Bonaventura yang diadakan didaerah Jakarta Utara dan sekitarnya. Dipersembahkan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang lebih lengkap dengan tetap mengedepankan azas pendidikan,…
Selengkapnya“Sentuhan Cinta“
Sukses Mendapatkan Dukungan Lebih dari 145.000 para Ibu di Indonesia untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan dan Kesejahteraan Bayi Indonesia.
SelengkapnyaDari Redaksi
Kolom
Artikel
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
Tata Laksana Koinfeksi HIV dan Hepatitis C : Fokus Pada Direct Acting Antiviral (DAA)
09 Jul 2020 15:57 Tinjauan Pustaka
Retensio Urine Post Partum
09 Jul 2020 13:41 Tinjauan Pustaka
Perbandingan Dua Tabung Sitrat Pada Pemeriksaan Faal Hemostasis
09 Jul 2020 16:18 Artikel Penelitian
Prinsip-Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Pelayanan Kesehatan Dan Perlindungan Hak Kesehatan Bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa
09 Jul 2020 16:27 Artikel Penelitian
PENGGUNAAN PROPOELIX™ UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH PADA SUBJEK PENELITIAN YANG SEHAT
10 Sep 2021 02:09 Artikel Penelitian
Kegiatan
FIK UI Rancang Strategi untuk Memutus Rantai Infeksi pada Anak Sekolah
10 Jul 2020 10:16 Kegiatan
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) meresmikan Empat Ruang Pendukung Pendidikan Akademik
10 Jul 2020 10:06 Kegiatan
Fakultas Farmasi UI Resmikan Laboratorium dan Ruang Apotek Simulasi
10 Jul 2020 10:00 Kegiatan
Deteksi Dini Saraf Penciuman, Cegah Kerusakan Otak !
02 Sep 2019 09:43 Kegiatan